Dunia Tulis



Dari dulu saya ga terlalu suka nulis.
Kalimat tersebut semacam statement pribadi karena saya emang ga jago nulis, ga jago merangkai kata, ga biasa menumpahkan pikiran dalam tulisan, istilah yang sering saya gunakan untuk diri sendiri adalah "Pecundang Bahasa". Karena memang menulis bukan hal yang rajin saya lakukan. Saya ga pintar membuat puisi atau membuat kata-kata yang indah. Buku diary pun cuma disetuh beberapa kali dalam setahun. Alias melompong kalo tidak diniatkan untuk menulisnya. Memang selain menulis banyak cara lain untuk mendokumentasikan keseharian, bisa lewat ngobrol, video, atau merekam suara, yang sayangnya juga jarang saya lakukan.
Walaupun kurang suka menulis, tapi saya senang sekali membaca. Memang begitu takdirnya mungkin. Penulis membutuhkan pembaca, sama halnya dengan pemusik yang membutuhkan pendengar. Itu dia, sepertinya saya adalah bagian pelengkap dari penulis, atau pun pemusik, atau pelukis, atau pemasak :D
Saya pun sadar betapa kuatnya kata-kata. People who smart with words, sepertinya punya kendali terhadap orang lain. Kata-kata punya kekuatan. Ini hal yang menarik sehingga saya pun antusias belajar untuk menulis, belajar mencintai kata-kata, dan menguasainya. Bukan hanya kata-kata dalam bahasa Indonesia. Saya juga ingin mengusai kata-kata dalam bahasa Spanyol, Mandarin, dan Arab. (Setidakknya saya harus punya skill, kan!) Kalau ada kemampuan yang ingin saya miliki, itu adalah kemampuan berkomunikasi dan mengusai berbagai macam bahasa. Bahasa adalah hasil karya umat manusia yang mengagumkan.
Dalam pekerjaan yang lakukan saya sekarang, menulis adalah makanan sehari-hari. Jurnalis. Setiap hari tidak lepas dari meliput dan mengabarkan berita. Karena saya bekerja pada media cetak, tentunya setiap berita harus ditulis dan dikemas apik. Di bidang ini saya optimis bisa menjalaninya dengan baik, harapan saya setiap hari semakin menyukai dan pandai menulis. Saya ingin makin terlibat dengan tulisan, makanya saya membuat blog ini. Bye-bye Pecundang Bahasa.
Selamat datang dunia tulis-menulis.

Komentar