Laptop, tablet, video game,
smartphone...canggih banget mainan anak-anak jaman sekarang. Teknologi modern memang
sudah biasa menjadi teman bermain anak saat ini.
Anak jaman sekarang sudah lazim bermain dengan alat-alat
berbasis komputer. Di dunia yang makin berteknologi canggih seperti sekarang,
tentunya sulit memisahkan perangkat elektronik dari keseharian. Termasuk anak yang
di usia dini sudah mengenal berbagai peralatan canggih. Bahkan banyak anak yang
lebih fasih menggunakan gadget canggih seperti laptop, tablet, dan smartphone dibanding orang dewasa.
Gadget dapat diartikan sebagai perangkat cerdas dan baru yang
memiliki fungsi tertentu untuk mempermudah hidup manusia. Selama setengah abad
terakhir, teknologi telah mengubah dunia yang kita tinggali. Bagi anak,
berinteraksi dengan teknologi dapat menjadi sebuah perjalanan yang menakjubkan
dalam proses pembelajaran dan penemuan. Namun, sebagai orang tua yang berasal
dari generasi digital native,
seringkali terpatri dalam benak bahwa
anak seharusnya dibesarkan sebagaimana dulu orangtua dibesarkan. Kekhawatiran
kerap muncul sebagai momok bahwa teknologi akan menjerumuskan anak dalam hal
negatif, sehingga banyak orang tua merasa takut untuk memperkenalkan teknologi
pada anaknya.
Menurut psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli, M.Psi, kapan
anak diperkenalkan pada teknologi adalah tergantung dengan lingkungan dan dimana
anak itu tinggal. Anak yang tinggal di kota besar atau di negara maju dengan
sistem komputerisasi canggih, akan membuat anak kecil pun terbiasa berinteraksi
dengan teknologi. Atau apabila orangtua tergolong high-tech tentu akan membuat anak cepat mengenal gadget canggih.
Memanfaatkan Teknologi
dengan Bijak
Harus diakui bahwa generasi sekarang tidak dapat menutup diri
dari perkembangan teknologi. Teknologi menempati
ruang khusus dalam kehidupan anak masa kini, serta menambahkan sebuah dimensi
baru tentang bagaimana cara anak belajar, berinteraksi, dan menggunakan
informasi secara langsung. “Sebagai orang tua, sebaiknya Andalah orang
pertama yang mengajarkan dan memberikan wawasan tentang teknologi kepada anak,”
ungkap Roslina Verauli, M.Psi saat diwawancara. Berikut beberapa tips untuk
mengelola si kecil dalam berinteraksi dengan teknologi.
·
Pilih aplikasi yang sesuai bagi
anak. Teknologi dapat memberi dampak positif pada anak tergantung konten di
dalamnya. Misalnya aplikasi untuk membaca, berhitung,
atau pengenalan bentuk dan warna. Gunakan secara bergantian permainan, buku,
dan aplikasi ketika Anda bermain dengan si kecil untuk membantu perkembangan
dan meningkatkan pengalaman mereka.
·
Lakukan segalanya
dalam porsi yang tepat. Teknlogi tidak dapat menjadi satu-satunya sumber
stimulasi. Anak juga perlu untuk meluangkan bagi kegiatan lain, seperti
berolahraga di luar dan membaca buku-buku ‘fisik’. Anak juga
perlu bersosialisasi dan bermain di dunia nyata.
·
Awasi anak saat menggunakan gadget.
Sebaiknya anak bermain gadget di ruang tamu atau di ruangan bersama orang
dewasa. Namun jika tidak ada orang dewasa yang dapat mengawasi, Ibu bisa
menggunakan fitur parental control. Fitur ini memungkinkan Ibu
untuk mengatur batasan penggunaan komputer oleh anak, tanpa harus terus mengawasi apa saja yang mereka lakukan. Parental control dapat membantu Anda membatasi berapa lama si kecil menggunakan komputer serta program dan permainan apa saja yang mereka dapat gunakan
·
Main bersama anak. Teknologi
memungkinkan Ibu untuk berinteraksi dengan anak dalam berbagai macam cara baru.
Jika
anak memiliki akun jejaring sosial, maka bertemanlah dengannya melalui social media. Ibu juga bisa mengajak
anggota keluarga yang lain untuk berteman, agar interaksi di social media lebih seru. Disini Ibu bisa
sekaligus memantau anak dan mengetahui teman-temannya. Namun hati-hati, jangan
sampai membuat anak tidak nyaman.
·
Berikan contoh pada anak. Misalnya
dengan meletakkan handphone dan
menatap orang yang mengajak bicara, hal ini akan mengajarkan anak untuk
menghargai lawan bicaranya. Jika Ibu tidak suka melihat anak asyik sendiri
dengan gadget ketika waktu makan malam, maka sebaiknya Ibu dan juga orang
dewasa mengajarkan dengan tidak membawa gadget ke meja makan. Memberikan contoh adalah cara terbaik untuk
mengajarkan anak, karena anak biasanya menjadi follower orang tua.
·
Berikan gadget yang sesuai dengan
kebutuhan anak. Tidak perlu memberi handphone
canggih dengan fasilitas internet dan berkamera beresolusi tinggi. Jika
tujuannya untuk menghubungi anak selama orangtua diluar rumah, maka berikan
saja telpon selular yang hanya bisa digunakan untuk menelpon atau mengirim
pesan.
·
Batasi waktu penggunaan gadget.
Menerapkan disiplin waktu diperlukan agar anak tidak kebablasan. Hati-hati anak
lupa mengerjakan tugas sekolah karena asyik bermain dengan gadgetnya. Waktu
selama 2 jam sehari sudah cukup bagi anak untuk bermain gadget. Lebih baik sembunyikan
jika waktunya telah habis. Pastikan Anda menyimpan perangkat teknologi secara
aman dan jauh dari tangan si kecil.
Memberikan gadget pada anak bukan hal yang buruk, di era
modern saat ini banyak manfaat yang bisa didapat oleh insan yang melek teknologi. Namun perlu diingat, teknologi
canggih bagai pisau bermata dua yang bisa memberikan keuntungan atau kerugian.
Hal ini tergantung bagaimana teknologi tersebut digunakan. Jadi, bijaksanalah
dalam menggunakan gadget canggih.
Oleh Ines Nirmala
(Diterbitkan di Majalah Kartini Edisi Ibu & Anak, Mei 2013)
Komentar
Posting Komentar