Ngobrol Bersama Pak Ahok

Bulan Januari lalu saya dan team mendapat kesempatan berharga untuk ngobrol-ngobrol bersama DKI 1, bapak Basuki Tjahaja Purnama langsung, face to face dan ekslusif 1 jam. Ohwow! *thank you universe*

So apa aja yg kita obrolin sama pak Ahok? Sebelum sampai kesitu saya pengen menyampaikan kesan-kesan mengenai kesempatan berharga ini. Seneng banget akhirnya dapet moment interview bersama beliau karena saya ngefans sama pak Ahok. Untuk mendapatkan jadwal interview ini saya dan team menunggu sekitar 3 bulan. * indahnya penantian :')



Ini dia team yang mempersiapkan interview bersama Pak Ahok.
dari kiri - kanan: producer Ines, producer Dina, photographer Kendy, announcer Lala

Sesampainya di kantor Pemkot DKI kita pun menunggu lagi, tapi tak apalah karena kita bisa foto-foto dulu di ruang tamu kantor Gubernur. Kali ini menunggu karena pak Ahok sedang ada pekerjaan diluar. Ga lama sih nunggunya, paling 15 menit..


Menunggu dengan riang di ruang tamu kantor Pemkot DKI
So, yang kita obrolin bersama pak Ahok bukan soal kebijakan pemerintah, APBN, atau ipoleksosbudhankam.. tapi kita ngobrolin tentang ANAK! Yup, anak & keluarga. Kalau ngobrolin anak dari sisi wanita/ibu mungkin terdengar common aja tapi kalau dari sisi seorang bapak, apalagi beliau adalah tokoh pemimpin tentu tingkat kerennya jauh berbeza :))

Seperti apakah sosok pak Ahok sebagai seorang ayah?


Well, he is a very happy dad of three and seems like he can spent hours just to talk about his children. Satu persatu dia menceritakan tentang anak-anaknya dengan wajah sumringah yg bikin pak Gubernur DKI ini keliatan makin ganteng. Kalau publik mengenal dia sebagai karakter yang suka marah-marah, tapi di rumah ia mengaku sebagai orang yang sabar, yg lebih galak justru istrinya. Ia juga sering menemani anak-anak jika ada waktu senggang seperti berenang, nonton bioskop, dan main nerf war.



Yey! Pak Ahok udah dateng

Mengarahkan anak
Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi pendidikan anak. Untuk urusan sekolah orang tua perlu memilihkan jenis sekolah yang sesuai bagi kemampuan, minat dan bakat anak. Pak Ahok bercerita ketika dulu saat anak pertamanya masuk TK, ternyata anaknya termasuk ketinggalan karena belum bisa baca, dan anak-anak lain sudah banyak yang bisa baca. Tapi ia tidak ingin memaksakan anaknya ikut les supaya bisa baca karena kasihan anak masih kecil jangan dibebani macam-macam. Alih-alih memasukan anak ke sekolah berbasis akademis, ia lebih memilih sekolah yang dapat mengembangkan anak berdasarkan bakatnya. 

Ketika potensi anak dapat dikembangkan dengan optimal, orang tua bahkan bisa dibuat kaget sendiri, seperti misalnya dulu waktu Pak Ahok tahu bahwa anaknya pandai public speaking dan bisa nge-MC dengan 3 bahasa saat kindergarten graduation *wow* serta bisa membuat mainan sendiri, handmade dari barang-barang disekitar rumah, kreatif dan tentunya ga ngabisin uang.. *baguuus. 


Ketika sudah besar dan anak sudah tahu apa keinginan atau cita-citanya, orangtua hanya perlu mengarahkan dan mendukung anak. Pak Ahok membebaskan anaknya untuk memilih dan mengejar cita-cita, ia tidak mengharuskan anaknya berkarier sepertinya. Contohnya anak pertamanya yang sekarang akan segera masuk kuliah, ia berpesan agar sang anak memilih studi yang diinginkan, yang penting ketika melakukan sesuatu adalah do the best. "Lakukan apa yang kamu inginkan, banyak orang tidak bahagia hidup di dunia ini karena selalu ingin melakukan sesuatu yang menurut orang lain baik," ucap Pak Ahok. Ketika kita berusaha yang perlu diingat adalah tinggalkan niat untuk kaya raya, serta ia juga menambahkan agar kita selalu ingat untuk gotong royong & menolong orang-orang di sekitar.


Sesi interview bersama Pak Ahok, he is a wise man..

Karakter Masing-masing Anak Berbeda
I love it when I saw that he had those sparks in his eyes when he talk about his children. Sayang anak, sayang anak.. Seems like he knows his kids so well, dan ia bercerita kalau ketiga anaknya memiliki karakter yang berbeda. Misalnya anak yang pertama cenderung perfeksionis, sedangkan anak kedua walaupun jarang senyum tapi sifatnya easy going, sementara anak yang terakhir lucu dan selalu ada ide untuk bikin lelucon.


Arti dukungan keluarga
Pak Ahok merasa sangat bersyukur memiliki keluarga yang pengertian, tidak pernah merongrong, dan selalu mengerti arti susah senang. Ia menceritakan waktu dulu sehabis pilgub di tahun 2007, sempat kehabisan uang karena kampanye dan tidak sempat mengurus bisnis, mobil tinggal satu, dan anak istri kemana-mana naik bajaj. Tapi mereka nggak sedih, bahkan anaknya happy-happy aja.. malah bilang "horeee naik bajaj!"


Apa yang membuat Pak Ahok dan keluarga kuat melewati masa-masa sulit? Karena mereka tahu arti kelimpahan dan tahu arti apa kekurangan. Satu pelajaran pernah ia ceritakan pada anaknya tentang definisi miskin dan kaya, "orang miskin adalah orang yang tidak punya semuanya kecuali uang yang banyak, orang tipe seperti ini selalu merasa kekurangan dan ingin terus membeli barang-barang yang baru. Dan orang yang kaya adalah orang yang punya semuanya kecuali uang yang banyak, orang tipe ini selalu merasa bersyukur atas apa yang dimilikinya."


the interview went on and we got so mesmerized, he got those sparks when he talked about his children

Harapan Untuk Anak-Anak Jakarta
Sebagai Gubernur tentu Pak Ahok memiliki visi yang jelas bagi anak-anak di DKI Jakarta, “di Ibu Kota ini 40 persen anak usia 16-18 tahun tidak sekolah,” ucap Pak Ahok. Harapannya adalah semua anak bisa mengecap pendidikan yang baik agar Indonesia bisa menjadi bangsa yang kuat untuk menghadapi globalisasi. Tidak boleh ada diskriminasi jika kita bicara tentang pendidikan. Dalam agendanya ia ingin agar semua anak di Jakarta mendapat kesempatan untuk akses pendidikan, kesehatan, dan perumahan yang layak.


Tips Bagi Orang Tua

Setiap orang tua pasti ingin anaknya menjadi generasi yang dapat memberi sumbangsih positif bagi keluarga, bangsa, dan negara. Dalam hal ini Pak Ahok hanya memberi satu saran bagi kita para orang tua, yaitu jadilah contoh yang baik bagi anak-anak kita. “Kalau kita pengen anak kita suka olahraga ya kita juga harus berolahraga, kalau kita pengen anak kita percaya Tuhan kita juga harus ajarkan anak kita bersandar pada Tuhan,” jelas Pak Ahok. Orang tua adalah role model dan contoh nyata bagi anak-anaknya, dan anak sangat mudah mengkopi perilaku orang tua. Untuk itu kita sebagai orang tua seharusnya memahami bahwa kitalah penanggung jawab utama pada masa depan putra-putri kita.

akhirnya kita poto juga sama Pak Ahok

Banyak hal yang bisa saya ceritakan mengenai moment interview bersama Pak Ahok, dan lebih banyak lagi yang dapat saya petik sebagai pelajaran dari pak DKI 1..

The heart of a father is the masterpiece of nature (Antoine François Prévost)

Komentar